Pages

Labels

Pengikut

Senin, 15 Juli 2013

Masjid Tua Tak Lekang Usia


Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan agama. Hal ini dipengaruhi oleh ajaran berbagai negara yang masuk ke Indonesia berates-ratus tahun yang lalu. Masjid adalah salah satu jejak masuknya peradaban yang masih bisa dilihat hingga kini. Berikut beberapa masjid tua di Indonesia yang masih bisa ditemukan:

>> Masjid Saka Tunggal
Masjid Saka Tunggal terletak di desa Cikakak kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini dibangun pada tahun 1288, seperti yang tertulis pada Saka Guru atau tiang utama masjid.
Saka Guru, tiang penopang masjid
Meski demikian, tahun pembuatannya lebih jelas, jika dilihat dari kitab-kitab yang ditinggalkan oleh pendiri masjid, yaitu Kyai Mustolih. Sayangnya, kitab-kitab tersebut sudah hilang bertahun-tahun yang lalu. Masjid ini, dinamakan Saka Tunggal karena tiang penyangga masjid tersebut hanya satu tiang.

>> Masjid Wapauwe
Masjid Wapauwe masih berdiri kokoh berkat kepedulian dari masyarakat sekitar 
Masjid Wapauwe merupakan masjid tertua dan bersejarah di Maluku. Masjid ini dibangun pada tahun 1414 Masehi, usianya pun sudah mencapai tujuh abad. Masjid yang berada di Kampung Tehala, Maluku ini tadinya berada di Tanah Hitu. Namun dipindahkan, karena mengalami gangguan dari Belanda pada tahun 1580, saat Indonesia mengalami penjajahan.

>> Masjid Ampel
Masjid Ampel menjadi objek wisata religi di Surabaya 
Masjid Ampel berada di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid seluas 120 x 180 meter ini didirikan di tahun 1421 oleh Sunan Ampel. Karena itu, saat ini di dekat masjid dibuat kompleks pemakaman Sunan Ampel. Kini, masjid tersebut menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya.

>> Masjid Agung Demak
Masjid ini dibangun pada abad ke-15 Masehi, oleh Raden Patah yang saat itu menjadi raja pertama dari Kesultanan Demak. Masjid ini dipercaya pernah menjadi tempat berkumpulnya para ulama atau wali agama Islam di Tanah Jawa yang disebut dengan Walisongo.
Masjid Agung Demak kini telah diperluas dan dijadikan objek wisata
Di dalam masjid terdapat gambar bulus yang terdiri dari kepala yang berarti satu, empat kaki yang berarti empat, badan bulus yang berarti nol, dan ekor bulus yang berarti satu. Dari simbol itu, diperkirakan bahwa Masjid Agung Demak berdiri tahun 1401.

>> Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Masjid ini terletak di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Dibangun pada tahun 1480 M, pembangunan masjid tersebut kabarnya melibatkan 500 orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa didirikan oleh Sunan Gunung Jati 

>> Masjid Sultan Suriansyah
Masjid bersejarah ini berada di Kota Banjarmasin yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Selatan. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah yaitu Raja Banjar pertama yang memeluk Islam sekitar tahun 1526 - 1550.

Masjid Sultan Suriansyah menjadi saksi bisu perkembangan Kota Banjarmasin 
Masjid yang didirikan di tepi sungai Kuin ini memiliki bentuk arsitektur tradisional Banjar, dengan konstruksi panggung dan beratap tumpang. Pada bagian mihrab masjid, terdapat atap yang terpisah dengan bangunan induk.

>> Masjid Menara Kudus
Disebut Masjid Menara Kudus karena letaknya berada di sebelah Menara Kudus
Masjid Menara Kudus merupakan masjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah, menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Memiliki menara yang serupa candi, karena merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan budaya Hindu.


>> Masjid Agung Banten
Disekitar Masjid Agung Banten ini juga terdapat makam-makam para tokoh agama dan pejuang dulu
Masjid Agung Banten dibangun sekitar tahun 1552 oleh Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama dari Kesultanan Banten. Terletak di Desa Banten Lama. Masjid ini dikenal dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk bangunan mercusuar.

Sumber : kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar